Palembang seru

9 Hal yang Bisa Kamu Lakukan di Palembang

Kota Palembang kini menjadi salah satu destinasi untuk berwisata di Indonesia, apalagi setelah  didaulat menjadi tuan rumah beragam event internasional seperti Sea Games 2011 hingga Asian Games 2018. Seolah menjadi magnet, kini banyak wisatawan datang ke kota pempek ini untuk melihat Palembang dari dekat.

Jika kamu ingin berkunjung ke Palembang namun bingung apa yang harus dilakukan, inilah checklistnya.

1. Foto-foto di Jembatan Ampera

Jembatan Ampera

Tidak lengkap rasanya jika sudah berkunjung ke Palembang tapi tidak berfoto di Jembatan Ampera. Setiap wisatawan harus mengabadikan diri di landmark kota Palembang ini. Ikon kota Palembang ini membelah Sungai Musi yang menghubungkan wilayah kota Palembang, Ilir dan Ulu.

Badan jembatan yang dibangun di masa pemerintah Presiden RI Soekarno ini awalnya bisa diangkat agar kapal-kapal besar bisa melintas. Sayang karena pendangkalan Sungai Musi, kini kita tidak bisa melihat aktivtas tersebut. Jembatan yang sudah berdiri sejak 1962 ini semakin indah dilihat di malam hari. Memang Palembang sangat indah di malam hari.

2. Wisata Sungai Musi

Sungai Musi merupakan salah satu wisata andalan kota Palembang. Apalagi Jembatan Ampera dan Sungai Musi berada di tengah kota Palembang sehingga sangat mudah dijangkau baik dengan kendaraan umum ataupun kendaraan pribadi.

Kita bisa melihat kapal-kapal bersandar di dermaga ataupun rumah rakit yang berjejer di tepian Sungai Musi.  Setiap tahun pada peringatan HUT Kota Palembang pada 16 Juni ataupun pada HUT RI 17 Agustus selalu diadakan lomba perahu bidar dan lomba perahu hias. Ayo siap-siap beli tiket murah ke Palembang.

Kalau hanya sekedar foto-foto di pinggir Sungai Musi, itu sudah biasa. Bagi yang ingin mencoba sesuatu yang ekstrem, susuri saja Sungai Musi dengan menggunakan perahu ketek ataupun kapal pesiar.

Pastinya kita bisa menikmati Sungai Musi dan segala kehidupan masyarakat kota Palembang, ada yang mencari ikan di Sungai Musi ataupun aktivitas rumah tangga seperti mandi dan mencuci. Pastikan menawar harga perahu ketek yang akan ditumpangi ya.

3. Kampung Kapitan

Kampung Kapitan adalah kawasan rumah yang dimiliki Perwira China dari Dinasti Ming yang menetap di Palembang. Sisa peradaban China yang singgah di Bumi Sriwijaya kini mulai memudar. Rumah ini adalah kawasan tinggal yang diberikan oleh Pemerintah Belanda kepada Sang Kapitan.

Baca Juga:  Yuk Mantai! Ini 5 Pantai Paling Indah di Sekitaran Palembang

Kampung Kapitan terdiri atas tiga rumah inti dengan bangunan paling besar di kawasan ini. Jika masuk ke dalam rumah ini, kita bisa melihat foto Kapitan ke-10. Meski kental dengan gaya China, sentuhan Palembang dan polesan sentuhan Eropa dari Belanda masih terlihat. Sayang kini bangunan dari Kampung Kapitan mulai rusak dimakan zaman.

Selain bisa berwisata sejarah di Kampung Kapitan, kita juga bisa menikmati kuliner dari Restoran Kampung Kapitan yang berada persis di pinggir Sungai Musi. Sambil menikmati kuliner khas Palembang seperti pindang patin dan es kacang merah. Kita juga bisa melepas penat menyaksikan keindahan kota Palembang di malam hari.

4. Makan pempek di Warung Terapung

Salah satu hal wajib yang dilakukan di Palembang adalah makan pempek. Jika ingin mendapatkan pengalaman berbeda, cobalah makan pempek di Warung Terapung yang berada di tepi Sungai Musi, di kawasan Benteng Kuto Besak Palembang. Sebagai nadi kehidupan Palembang, Sungai Musi menawarkan banyak hal, salah satunya Warung Terapung.

Di warung  terapung  ini makanan khas Palembang seperti pempek, tekwan, model, hingga kopi khas Palembang dijajakan di atas perahu motor yang ditambatkan di dermaga. Warung terapung ini buka sejak pukul 15.00-23.00. Selama berada diatas warung terapung, kita bisa merasakan alunan ombak Sungai Musi, sehingga makan pun serasa diayun-ayun.

5. Wisata olahraga di Jakabaring Sport City

Sejak menjadi tuan rumah Sea Games ke-26 2011 silam, kini Palembang juga dikenal sebagai kota olahraga. Tempat yang wajib dikunjungi lagi adalah kawasan Jakabaring Sport City. Di kawasan ini terdapat Stadion Gelora Sriwijaya yang menjadi markas Laskar Wongkito, Sriwijaya FC.

Di kawasan JSC ini tidak hanya terdapat stadion sepakbola, tapi juga ada beragam fasilitas seperti Gedung Sport Science Centre, Wisma Atlet, Kompleks Lapangan Tenis Bukit Asam, Lapangan Khusus Atletik termegah se-Indonesia, Aquatic Center, kolam renang terbaik di Asia Tenggara, Shooting Range, arena menembak terbaik kedua di Asia setelah Korea Selatan. Ada juga Lapangan Voli Pantai, Arena Panjat Tebing tertinggi se-Asia Tenggara, hingga danau yang menjadi fasilitas utama arena olahraga air Water Sky Sport.

Untuk masuk ke kawasan ini, pengunjung  membayar Rp5000,- untuk roda dua dan Rp 10.000,- untuk kendaraan roda empat. Sebagai penanda terdapat Tugu Parameswara di depan stadion dengan air mancurnya yang unik. Kawasan Jakabaring Sport City ini ramai di pagi dan sore hari, ada yang jogging dan ada juga yang bermain di taman bersama keluarga ataupun menunggu sunset di danau buatan.

Baca Juga:  Tempat-tempat Wisata Religi di Palembang yang Mempesona

6. Wisata Religi di Al-Qur’an Al-Akbar

Alquran Al Akbar

Salah satu hal yang juga bisa dilakukan di Palembang adalah wisata religi ke Al-Qur’an Al Akbar. Sesuai namanya Al-Qur’an ini merupakan Al-Qur’an terbesar di dunia karena dipahat di atas kayu pohon tembesu atau dikenal juga pohon trembesi.

Sebanyak 30 juz ayat Al-Quran tertuang di 315 lembar kayu. Pembuatan Al-Qur’an yang menhabiskan waktu 8 tahun ini digagas oleh Sofwatillah Mohzaib. Tebal Al-Qur’an termasuk sampul 9 meter, sedangkan halamannya berukuran 177 x 140 x 2,5 cm.

Cara membaca Al-Qur’an ini sama seperti membaca Al-Qur’an biasa, jika sudah selesai membaca satu halaman lalu dibalik, baru pindah ke pahatan Al-Qur’an di sebelahnya.

Untuk melihat Al-Quran ini, datanglah ke Jalan Pangeran Sido Ing Lautan Lrg Budiman, No 1009 Kelurahan 35 Ilir Palembang, melewati bawah Jembatan Musi 2 ke arah Gandus Palembang. Setelah tiba di Pondok Pesanten Al-Ihsaniah, lalu masuk ke sebuah rumah. Rumah ini merupakan kediaman pribadi Sofwatillah Mohzaib. HTM: Rp 5.000,-.

Tips: Lebih baik gunakan sandal atau alas kaki yang mudah dilepas karena untuk masuk ke tempat ini harus melepaskan alas kaki.

7. Belajar menenun Songket Palembang

Kain songket adalah ratunya kai,n seperti itulah sebutan untuk kain khas Palembang ini. Kain yang ditenun menggunakan benang emas dengan motif yang indah dan bernuansa merah dan emas ini memang menunjukkan simbol keanggunan.

Meski banyak produksi kain songket menggunakan mesin, masyarakat Palembang masih banyak yang menenun songket secara manual. Tempat yang bisa dikunjungi yakni kawasan Ki Gede Ing Suro, yang mana terdapat banyak toko dan perajin songket yang menjual songket dengan aneka jenis.

Biasanya kain songket bisa selesai dalam waktu seminggu hingga berbulan-bulan, tergantung tingkat kerumitan motif kain songket yang dibuat.

Kain songket juga menjadi oleh-oleh jika sudah ke Palembang. Jika tak sanggup membeli kain songket yang harganya mahal, kita bisa membeli gantungan kunci, dompet ataupun kipas yang berbahan dasar kain songket. Nah tak ada salahnya untuk menguji kesabaran dan ketelatenan dengan belajar menenun songket. Jika sukses, ini bisa menjadi peluang usaha untuk menghasilkan pundi-pundi uang.

Baca Juga:  5 Fakta Kampung Arab Al Munawar yang Unik di Palembang

8. Menikmati Palembang dari atas Monpera

Jika ingin melihat pemandangan kota Palembang dari atas, cobalah datang ke Monpera. Di Dalam Monpera (Monumen Perjuangan Rakyat) terdapat museum tentang kota Palembang.

Monpera terdiri atas 8 lantai, di setiap lantai terdapat berbagai koleksi museum yang bisa dilihat, seperti peninggalan perang 5 hari 5 malam mulai dari senjata, baju, maupun foto pahlawan Palembang serta koleksi mata uang Indonesia. Dari lantai atas museum ini, kita bisa melihat Jembatan Ampera dan seluruh pemandangan kota Palembang di seluruh sisi.

Monpera dibangun sebagai penanda perjuangan para pahlawan dalam perang 5 hari 5 malam. Monpera berlokasi di tengah kota Palembang yakni di Jalan Merdeka Palembang persisnya di seberang Masjid Agung Palembang. Cukup dengan Rp 5.000 kita sudah bisa masuk ke dalam museum yang indah ini.

9. Makan durian di Pasar Kuto

Jika ingin menikmati durian sepanjang tahun, datang saja ke Palembang. Di kawasan Pasar Kuto Palembang durian dijual tanpa kenal musim. Kawasan ini sudah eksis sejak 1976. Setiap pedagang menjual durian dari berbagai ukuran baik yang berasal dari provinsi Sumatera Selatan ataupun dari provinsi tetangga.

Jika tidak bisa mengetahui durian yang enak ataupun durian yang baik, silakan bertanya langsung dengan para pedagang di Pasar Kuto. Durian juga lebih enak dimakan langsung di lapak-lapak pedagang. Tapi jika ingin membawa pulang, kamu bisa membeli yang sudah dikupas maupun yang masih utuh.

Harga durian beragam mulai dari Rp 7.500,- hingga Rp 30.000,- per buah. Lebih baik menyantap durian di malam hari agar bisa menghangatkan tubuh.